WAJO INTELEKTUAL MANDIRI

  • HIMPUNAN PELAJAR & MAHASISWA WIM (HIPERMAWIM)
  • PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) CAB. WAJO
  • APLIKASI KOMPUTER DAN KESEKRETARISAN (LIFE SKILL)

Nadir Sang penelusur Blog

Sabtu, 26 Desember 2009

Jalaludin Rumi - Pandai Emas

Seseorang meminta kepada pandai emas,
"Tolong buatkan aku timbangan. Aku mau menimbang
emas." Pandai emas itu menjawab, "Maaf,
aku tidak mempunyai pengayak."
"Aku tidak ingin pengayak.
Aku katakan timbangan, bodoh kau," jawab orang itu.
"Maaf, aku tidak mempunyai sapu juga,"
ujar pandai emas itu.
"Hentikan omongan ngelantur ini," kata orang itu.
"Engkau mendengar aku tidak?"
"Aku mendengarmu cukup baik
dan aku bukan orang bodoh," kata pandai emas.
"Aku lihat bahwa engkau adalah orang tua yang gemetaran.
Kedua tanganmu sedemikian bergetar sehingga
engkau bakal menumpahkan emas ketika engkau
meletakannya di atas timbangan.
Emasmu ini adalah bubuk yang halus.
Engkau nanti akan memintaku membuat sapu.
kala kau menyapu, engkau akan mendapatkan baik debu
maupun emas, dan engkau akan memintaku membuat
pengayak untuk memisahkannya. Engkau lihat,
aku melihat yang akhir dari yang awal."

Tidak ada komentar: